Latest topics
Who is online?
In total there are 6 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 6 Guests None
Most users ever online was 67 on Sat Feb 29, 2020 2:10 am
Nice Story (Baru Dapet Dari Milis)
+5
Achi
tandi
nu2dizini
Meitina (MeTz)
andre
9 posters
:: Waktu Sekolah :: Educational :: Artikel
Page 1 of 1
Nice Story (Baru Dapet Dari Milis)
Setelah 21 tahun menikah, saya tiba-tiba menemukan cara baru dalam
menyalakan api cinta kami. Demikian tulis seorang pria yang ingin
berbagi pengalaman.
Beberapa waktu lalu istri saya mengusulkan agar saya berkencan dengan
seorang perempuan lain, besok malam.
'Kamu akan mencintainya, ' kata istri.
'Apa-apaan sih,' protes saya. 'Mengapa kamu tidak ikut?'
'Itu acara kamu berdua dia,' jawab istri.
Perempuan yang dimaksudnya adalah ibu saya yang telah menjanda selama 19
tahun belakangan ini. Saya jarang menemuinya karena kesibukan kerja dan
mengurus tiga anak kami.
Malam itu saya telepon ibu, mengajaknya makan malam dan nonton film.
Berdua saja.
' Ada apa dengan istrimu?' kata ibu dari ujung telepon.
Ibu saya adalah tipe yang selalu curiga kalau menerima telepon ditengah
malam atau undangan yang datangnya tiba-tiba. Bagi dia, itu pasti akan
membawa berita buruk.
'Saya pikir, pasti akan menyenangkan kalau kita sekali-sekali ke luar berdua
saja,' jawab saya.
'Ibu mau sekali,' jawabnya setelah terdiam beberapa lama. Aha, dia masih
curiga.
Besok malam, sepulang kantor saya ke rumah ibu.
Dia terlihat agak senewen tapi berdandan resmi sekali. Ibu jelas telah
menata rambutnya di salon, dan dia memakai gaunnya yang terbaik. Gaun
yang dipakai pada pesta ulangtahun perkawinan yang terakhir ketika ayah
masih hidup.
Ibu menyambut saya dengan senyum lebar.
'Saya bilang ke kawan-kawan tentang rencana kita ini. Mereka semua kaget dan
merasa ikut senang seperti ibu sekarang,' kata ibu seraya masuk mobil.
'Mereka bilang besok pagi ingin tahu ceritanya.'
Kami pergi ke restoran yang agak mahal. Suasananya elegan, menyenangkan.
Ibu menggandeng lengan saya ketika memasuki ruangan, persis seperti First
Lady.
Jalannya anggun.
Saya harus membacakan daftar menu karena ibu tak bisa lagi membacanya
walau dengan kacamata tebal.
Ketika sedang membaca daftar itu, saya berhenti sejenak menengok ke ibu.
Dia sedang memandangi saya dengan senyum kasih.
'Dulu, ibu yang membacakan kamu daftar menu ketika kau masih kecil,'
katanya.
'Sekarang ibu santai saja. Giliran saya yang melayani ibu,' jawab
saya.
Sambil makan, kami membincangkan banyak hal sehari-hari. Tidak ada topik
yang istimewa tapi obrolan mengalir saja sampai-sampai kami terlambat
untuk menonton film.
Mengantarnya pulang, di muka pintu ibu berkata, 'Ibu mau pergi lagi dengan
kamu, tapi lain kali ibu yang bayar.' Saya setuju.
'Bagaimana kencanmu?' tanya istri saya di rumah.
'Sangat menyenangkan. Lebih dari yang saya duga. Tadinya tidak tahu mau
ngomong apa.'
Beberapa hari kemudian, ibu meninggal karena serangan jantung.
Begitu tiba-tiba kejadiannya, saya tidak sempat berbuat apa-apa untuk
menolongnya.
Satu minggu berlalu, sepucuk surat tiba dari restoran tempat ibu dan saya
makan malam. Surat itu dilampiri kopi tanda lunas. Ada selembar kertas
diselipkan di situ, tertuliskan:
'Ibu sudah bayar makan malam kita karena rasanya tak mungkin kita makan
bersama lagi. Walaupun begitu, ibu sudah bayarkan untuk dua
orang,barangkali untuk kau dan istrimu. Anakku, besar sekali arti undanganmu
malam itu.'
Pada detik itulah saya mengerti apa pentingnya arti bahwa kita mengatakan
kepada orang-orang yang kita sayangi mengenai perasaan kita itu.
Tidak ada hal yang lebih penting dalam hidup daripada Kedua Orang
tua kita yang tercinta.
Berikan waktu Anda untuk mereka, jangan sampai terlambat untuk mengatakan
'nanti'
menyalakan api cinta kami. Demikian tulis seorang pria yang ingin
berbagi pengalaman.
Beberapa waktu lalu istri saya mengusulkan agar saya berkencan dengan
seorang perempuan lain, besok malam.
'Kamu akan mencintainya, ' kata istri.
'Apa-apaan sih,' protes saya. 'Mengapa kamu tidak ikut?'
'Itu acara kamu berdua dia,' jawab istri.
Perempuan yang dimaksudnya adalah ibu saya yang telah menjanda selama 19
tahun belakangan ini. Saya jarang menemuinya karena kesibukan kerja dan
mengurus tiga anak kami.
Malam itu saya telepon ibu, mengajaknya makan malam dan nonton film.
Berdua saja.
' Ada apa dengan istrimu?' kata ibu dari ujung telepon.
Ibu saya adalah tipe yang selalu curiga kalau menerima telepon ditengah
malam atau undangan yang datangnya tiba-tiba. Bagi dia, itu pasti akan
membawa berita buruk.
'Saya pikir, pasti akan menyenangkan kalau kita sekali-sekali ke luar berdua
saja,' jawab saya.
'Ibu mau sekali,' jawabnya setelah terdiam beberapa lama. Aha, dia masih
curiga.
Besok malam, sepulang kantor saya ke rumah ibu.
Dia terlihat agak senewen tapi berdandan resmi sekali. Ibu jelas telah
menata rambutnya di salon, dan dia memakai gaunnya yang terbaik. Gaun
yang dipakai pada pesta ulangtahun perkawinan yang terakhir ketika ayah
masih hidup.
Ibu menyambut saya dengan senyum lebar.
'Saya bilang ke kawan-kawan tentang rencana kita ini. Mereka semua kaget dan
merasa ikut senang seperti ibu sekarang,' kata ibu seraya masuk mobil.
'Mereka bilang besok pagi ingin tahu ceritanya.'
Kami pergi ke restoran yang agak mahal. Suasananya elegan, menyenangkan.
Ibu menggandeng lengan saya ketika memasuki ruangan, persis seperti First
Lady.
Jalannya anggun.
Saya harus membacakan daftar menu karena ibu tak bisa lagi membacanya
walau dengan kacamata tebal.
Ketika sedang membaca daftar itu, saya berhenti sejenak menengok ke ibu.
Dia sedang memandangi saya dengan senyum kasih.
'Dulu, ibu yang membacakan kamu daftar menu ketika kau masih kecil,'
katanya.
'Sekarang ibu santai saja. Giliran saya yang melayani ibu,' jawab
saya.
Sambil makan, kami membincangkan banyak hal sehari-hari. Tidak ada topik
yang istimewa tapi obrolan mengalir saja sampai-sampai kami terlambat
untuk menonton film.
Mengantarnya pulang, di muka pintu ibu berkata, 'Ibu mau pergi lagi dengan
kamu, tapi lain kali ibu yang bayar.' Saya setuju.
'Bagaimana kencanmu?' tanya istri saya di rumah.
'Sangat menyenangkan. Lebih dari yang saya duga. Tadinya tidak tahu mau
ngomong apa.'
Beberapa hari kemudian, ibu meninggal karena serangan jantung.
Begitu tiba-tiba kejadiannya, saya tidak sempat berbuat apa-apa untuk
menolongnya.
Satu minggu berlalu, sepucuk surat tiba dari restoran tempat ibu dan saya
makan malam. Surat itu dilampiri kopi tanda lunas. Ada selembar kertas
diselipkan di situ, tertuliskan:
'Ibu sudah bayar makan malam kita karena rasanya tak mungkin kita makan
bersama lagi. Walaupun begitu, ibu sudah bayarkan untuk dua
orang,barangkali untuk kau dan istrimu. Anakku, besar sekali arti undanganmu
malam itu.'
Pada detik itulah saya mengerti apa pentingnya arti bahwa kita mengatakan
kepada orang-orang yang kita sayangi mengenai perasaan kita itu.
Tidak ada hal yang lebih penting dalam hidup daripada Kedua Orang
tua kita yang tercinta.
Berikan waktu Anda untuk mereka, jangan sampai terlambat untuk mengatakan
'nanti'
Re: Nice Story (Baru Dapet Dari Milis)
nice story, ndre..
tandi- Kelas 2 SD
-
Number of posts : 212
Age : 39
Location : jakarta
Registration date : 2007-10-29
Re: Nice Story (Baru Dapet Dari Milis)
udah pernah baca...iya, cerita yang inspiratif!
Achi- Kelas 5 SD
-
Number of posts : 564
Age : 40
Location : Kalibata Timur
Job/hobbies : Karyawati / denger musik & baca
Registration date : 2007-11-22
Re: Nice Story (Baru Dapet Dari Milis)
Dahsyat....Feelnya dapet...
AGUN- Kelas 2 SMA
-
Number of posts : 1167
Age : 39
Location : Jakarta
Registration date : 2008-01-15
Re: Nice Story (Baru Dapet Dari Milis)
Fantastis!!...
kang_agus- Kelas 1 SMA
-
Number of posts : 1029
Age : 40
Location : Kwitang, Jakarta Pusat
Job/hobbies : Budget Directorate General, Ministry Of Finance
Humor : Always Ngakak Bareng Temen2
Registration date : 2007-10-23
Re: Nice Story (Baru Dapet Dari Milis)
Beruntunglah kepada mereka yang masih memiliki kedua orang tuanya.masih ada taman2 syurga untuk dsemai.
dan beruntunglah kepada orang tua yang memiliki anak yang saleh/ah.tiada berhenti kebajikan yang mengalir...
dan beruntunglah kepada orang tua yang memiliki anak yang saleh/ah.tiada berhenti kebajikan yang mengalir...
Similar topics
» Gw Dapet Dari Milis Lgi
» Dari MIlis (Lagi?!?!)
» Gw Dpt Dari Milis Lagi,,,
» Kepribadian Wanita dari Cara Berjalannya
» I-Milis
» Dari MIlis (Lagi?!?!)
» Gw Dpt Dari Milis Lagi,,,
» Kepribadian Wanita dari Cara Berjalannya
» I-Milis
:: Waktu Sekolah :: Educational :: Artikel
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|
Sat Nov 09, 2013 10:41 pm by umam
» Selamat Pagi
Fri Nov 08, 2013 1:50 pm by Tertio_kd
» Test dulu
Thu Nov 07, 2013 10:12 am by tanti
» Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
Tue Sep 07, 2010 9:30 am by Meitina (MeTz)
» Let's Talk About Money!
Thu Sep 02, 2010 8:17 pm by irman.restiadi
» Kerugian Akibat Kurang Tidur
Thu Aug 26, 2010 7:06 pm by Ayu Puspita
» Kok sepi lagi....?
Thu Aug 26, 2010 7:03 pm by Ayu Puspita
» Vacation to Pulau Tidung
Thu Aug 26, 2010 3:41 pm by Eine
» Popok Kain a.k.a. Cloth Diaper Pempem!
Thu Aug 26, 2010 3:33 pm by Eine