Konsultasi Pajak

Buat temen2 yang mau konsultasi Pajak (All Taxes), silakan post ke topik ini.
Mudah2n topik ini bisa menjadi media pembelajaran tentang perpajakan.
Buat temen2 konsultan perpajakan,kita sharing yak.
Buat temen2 fiskus tolong solusinya dunk.
Gw masih belajar juga neeh....
Pajak,
sekarang sudah terbuka,
bagaimana dengan Anda??

udah punya NPWP donk!!

jadi per thn 2009 gaji gw gak dipotong 20%.
hehehe.....

Koq dipotong 20%??
gede amat?
tarif pajak PPh kan progresip.
mulai dari 10, 15 n 25 %(tarif baru kalo ga salah)
nanti gw pastikan lagi...
atau emang gaji o yang emang luar biasa guede??
seharusnya 25 % loh May...
hehehehe.....

dari sisi pengelolaan,
pajak di bagi 2:
1. Pajak Pusat.
2. Pajak Daerah.

Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak - Departemen Keuangan.
Pajak Pusat:
1. Pajak Penghasilan (PPh)
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
5. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
6. Bea Materai

Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah (dalam hal ini dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah / Dispenda) yang digunakan untuk membiayai rumah tangga pemerintah daerah dan tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Besaran dan bentuk pajak daerah ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda).

Pajak Daerah:
1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
2. Pajak Hotel dan Restoran
3. Pajak Hiburan dan tontonan
4. Pajak Reklame
5. Pajak Penerangan Jalan
6. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

Jadi jangan membayar Pajak Kendaraan Bermotor ke Kantor Pelayanan Pajak yach…
Tapi datangilah Kantor Samsat terdekat…

sumber:
http://donald56.wordpress.com/2008/01/31/beda-pajak-daerah-dan-pajak-pusat/

Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dibebankan pada penghasilan perorangan, perusahaan atau badan hukum lainnya.
Definisi penghasilan secara umum yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun. Definisi ini begitu luas artinya sehingga rasanya sudah menjangkau semua jenis penghasilan
Karena luasnya area penghasilan ini PPh dibagi menjadi beberapa pasal.
1.PPh Ps.21
adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan/ jabatan, jasa, dan kegiatan.

2.PPh Ps.22
adalah PPh yang dipungut oleh :
a. Bendaharawan Pemerintah Pusat/Daerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya, berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang;
b. Badan-badan tertentu, baik badan pemerintah maupun swasta berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain

3.PPh Ps.23
merupakan Pajak Penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21, yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau subjek pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, Bentuk Usaha Tetap atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya

4.PPh Ps.24
adalah pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan yang diterima dari luar negeri

5.PPh Ps.25
tentang angsuran pajak

6.PPh Ps.26
adalah PPh yang dikenakan/dipotong atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak (WP) luar negeri selain bentuk usaha tetap (BUT) di Indonesia.

sumber:uncle google

Pada kemane yak?
koq sepi amat nih forum?
postingan gw baru Maye aje nyang reply.
postingan yang lain juga pade sepi2.
yang mampir juga ga banyak.
kalopun mampir,cuma liat2 aje.
ga bales,ga comment or else...
wer ar yu guys????

Iya nih Man...

Lagi pada nyari kambing kali buat idul adha...

Gw dipotong 20%, klo dibilanginnya sih kaya sbg sanksi aja krn kita gak punya NPWP jadi gak bayar pajak. DI kantor gw ada selebaran gitu, yg bilang klo kita gak punya NPWP per 2009 bakal dipotong gaji kita.

yup betul.
salah satu kebijakan dari sunset policy.
(nanti deh gw ceritain tentang sunset policy)
kepada masyarakat yang sudah memiliki NPWP
maka akan dikenakan tarif "normal",
sementara bagi masyarakat yang belum memiliki NPWP
akan diberikan "penghargaan" berupa
tarif tambahan sebesar 20 % dari tarif normal.
Hal ini untuk mendorong masyarakat memiliki NPWP.
Heran gw,
mau fasilitasnya, tapi ga mau bayar kewajibannya.
Apa kata dunia???
Btw May,ikatan alumni 14 (IKLAS) mau ngadain
sumbangan hewan qurban buat 14.
Lo mau nyumbang berape??

sunset policy-nya mpe kpn man?

sampe matahari-nya udah bener2 tenggelam yu...

man, knp pemerintah gak berlakuin tax amnesty aja sih???

yg lalu biaralah berlalu, yg pentingkan peningkatan pendapatan pajak ditahun2 berikutnya...

bukannya itu juga sama aja maknanya dgn sunset policy Dik??
penghapusan utang pajak sbelum2nya bukan???

Sunset Policy berakhir tanggal 31 Desember 2008..
maka dari itu Kantor Pelayanan Pajak bulan desember ini hari sabtu tetep buka, trus tanggal 30-31 desember 2008 buka sampe jam 7 malem. Trus buat memperjelas, yang dihapus tuh bukan utang pajak tapi sanksi administrasi yang terjadi dari utang pajak tersebut n ga kene pemeriksaan.. Ada yang mau nambahin??

itu bedanya met...

sunset policy, penghapusan sanksi
tax amnesty, pemutihan pajak

soalnya yg gw tau sunset policy itu cuma bisa buat PPh aja, kalo yg laen gak berlaku...

oOo..oOo..oOo....

Gw jawab dulu pertanyaan Ayu,
Sampe kapan sunset policy?
gw cuma gabungin jawaban Andika+Apri.
Sampe kapan sunset policy?
Sampe matahari tenggelam tanggal 31 Desember 2008.
Karena ada edaran untuk seluruh Kantor Pelayanan Pajak
pada tanggal 30 n 31 Desember 2008,
jam pulang diperpanjang hingga pukul 19.00 setempat!
yup jam 7 malem.
Biasa pulang jam 5 sore,
khusus dalam rangka menyambut sunset policy.
dibela-belain siap melayani Wajib Pajak.
Maklum, budaya kita masih kental
dengan istilah "kepepet-isme"....

What is Sunset Policy?
Sunset Policy adalah penjabaran dari UU No.28 Tahun 2007
tentang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP)
Pasal 37A ayat (1) dan (2).
Kalo butuh penjelasannya posting gw aje,
ntar gw send.
Kenapa di kasi nama Sunset Policy?
Karena kebijakan ini berlaku surut (sunset).
Hanya berlaku untuk tahun 2008 only.
Yup 2008 ONLY.lebih dari itu?
Wah siap2 aje,
petugas pajak bakalan "ganas".
tentu dalam batasan normal.
Tahun 2009 adalah tahun pemeriksaan.
Kalo lewat dari 2008,
masih ada warga negara yang layak
jadi wajib pajak tapi belum memiliki NPWP,
kita sudah punya alatnya/instrumen buat "jaring".
Salah satunya seperti yang gw sampein ke Maye di awal.
Tarif "khusus" buat yang belum memiliki NPWP.
Ga tanggung2 cuy:20%!
Seharusnya lo cuma bayar 10 jt malah kena 12 jt.
Trus juga bebas fiskal buat yang dah punya NPWP.
Apes dah ga punya NPWP.

Tambahan buat Sunset Policy.
Semua data (SPT) yang sudah dilaporkan
ga akan dipake buat pemeriksaan untuk
menerbitkan ketetapan pajak (SKP) yang baru.
SELAMA data tersebut benar/valid.
jadi kalo ngerasa/pernah ngalamin:
"seharusnya gw bayar pajak (misal) 20 juta,
gw bikin aje laporan supaya pajak gw cuma 3 juta"
Pilihannya:
1.Manfaatin Sunset Policy,buat lapor SPT pembetulan.
Maka sanksi administrasi (bunga+denda) ga akan diterapkan.
atau
2.Ah cuek aje.mereka juga ga bakalan tau!!
Silakan aje, tapi kalo nanti ada pemeriksaan,
trus kena,lo musti bayar SEMUA yang seharusnya
kewajiban lo plus,plus,plus.
The choice is in your hand.

Next Question:
Kenapa ga amnesti pajak aje sekalian?
Nanggung, koq cuma sanksi administrasi doank??
Global Bos.Terlalu luas cakupannya.
Amnesti Pajak bukan isu baru.
ini dah dibahas sejak tahun 2003-2004.
Gw yakin Bos2 gw diatas,
para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan.
udah lebih pusing dari gw soal ini.
Tapi gw usahain yang gw bisa, yang gw tahu.
Jadi gini penjelasannya:
Amnesti Pajak ini terlalu luas.
Kalo lo bilang amnesti. artinya SELURUH.
Dari PPN, PPh, PPnBm, BPHTB n fren
bakalan dihapuskan.
Seperti ga pernah ada aje.
Jadi kalo amnesti pajak (KALO) diterapkan,
mungkin akan ada dialog:
WP1:"gmn pajak PPh lo yang tahun 2002,
masih di tagih yang 10M"
WP2:"dah dihapuskan!
WP1:"yang tahun 2005 PPN lo kan masih kurang 25M!"
WP2:"sori, gw anggep ga pernah ada"

Nangkep maksud gw?
teramat sangat buanyak sekali banget potensial loss
yang seharusnya bisa dimanfaatkan buat masyarakat (negara).
Beda dengan Sunset Policy,
kita tetap "kejar" kewajibannya.
tapi kita kasih "keringanan"
Oke lah you ga usah bayar sanksinya.
tapi you musti bayar, you punya utang pajak.
hehehehe....

Trus, kenapa cuma PPh aje?
kenapa ga PPN?PPnBM?BPHTB juga?
mmmhhh....mmhhhh...
(sok-sok mikir)
Gini-gini ceritanya:
Wajib Pajak dibagi 2:
1.Orang Pribadi.
2.Badan (perusahaan)
Saat ini, di negeri kita yang tercinta ini
ada sekitar 235juta-an orang.
usia produktif (yang dianggep kerja n berpenghasilan)
ada 145 juta-an orang.
Nah...yang terdaftar sebagai wajib pajak sebanyak:
100 juta?turun sedikit....
50 juta?dikiiiit lagi...
10 juta?diiikkiiiiiittttt...lagi
Per Juni 2008 tercatat ada sekitar 6 (enam) juta Wajib Pajak.
Ini dah termasuk Orang Pribadi+Badan (perusahaan)
dari 6 juta nyang punya NPWP,
yang rajin lapor+bayar under 40 %.
Lo itung sendiri dah.ga tega gw nulisnya.
Dengan jumlah segitu banyaknya (biar keliatan banyak)
Pajak ditargetkan harus terkumpul 609 T (tahun 2008)
buat pembangunan.tahun 2009 targetnya jadi 712 T.
So, what the connection with Sunset Policy.
Sunset Policy ini diutamakan untuk menggenjot
Wajib Pajak Orang Pribadi.
Jadi, pajak yang terkait langsung dengan Orang Pribadi (OP)
akan mendapat porsi kebijakan yang lebih utama (fokus).
Untuk PPN, PPnBm,n others lebih didominasi oleh WP Badan (perusahaan).
Trus pikiran lo nanya:
Maksud lo, perusahaan ga dipikirin gitu?dipinggirkan?
Bukan begitu Bos,
Lo tau kenapa bayi baru lahir ga dikasi makan rendang?
Karena bayinya ga bisa makan rendang!yap betul,
karena ga pada porsinya!
bayi ya dikasi ASI,
dah gede-an dikit kasi pisang,
kalo dah gede lagi, jengkol juga di emut.
Nah...Wajib Pajak juga gitu!
Bukan jengkolnya!
Tapi pada "porsinya",
treatmentnya,caranya,policynya,kebijakannya.beda donk.
gitu Boss...
Jadi mau makan rendang,ya??

wah, mo traktir nih, man?
nasi+ayam bakar aja deh.. pake sayur ma sambel. minumnya es teler ya, man!

Ga pake jengkol+rendang??

mungkin pete kali Man...

Dari penjelasan gw diatas,
mudah2n, semoga ada sedikit pencerahan,
or open mind tentang sunset policy.
tentang tax amnesty?Pajak Penghasilan?
Nah, kalo lo makan rendang+jengkol+pete di restoran.
Lo bakalan dikenakan biaya tambahan
untuk Pajak Hotel dan Restoran...

irman_d.greencap wrote:

Jadi kalo amnesti pajak (KALO) diterapkan,
mungkin akan ada dialog:
WP1:"gmn pajak PPh lo yang tahun 2002,
masih di tagih yang 10M"
WP2:"dah dihapuskan!
WP1:"yang tahun 2005 PPN lo kan masih kurang 25M!"
WP2:"sori, gw anggep ga pernah ada"

Nangkep maksud gw?
teramat sangat buanyak sekali banget potensial loss
yang seharusnya bisa dimanfaatkan buat masyarakat (negara).

gw tangkep maksud lu, tp gak setuju kalo sunset policy bikin potesial loss yg lebih rendah dibanding tax amnesty...

semenjak krisis ekonomi tahun 1998 banyak dana konglomerat dalam negeri yg di'parkir' di luar (kisaran 80-90 milyar dollar), ditambah dana BLBI yg dijuga ditransfer keluar (mencapai 120 trliun rp)...dengan tax amnesty & insentif pajak mungkin bakal bikin dana itu pulang ke pangkuan ibu pertiwi, mengingat tax rate dinegara kita lebih rendah dibanding negara tempat dana itu berada sekarang...

kalo dana itu benar pulang, berapa banyak pengusaha di sektor riil yg bakal terselamatkan karena dapet kucuran kredit dari bank & seberapa banyak proyek negara yg bakal jalan (monorel misalnya) karena proyek-nya di jamin oleh bank...pada dasarnya bank di indonesia sulit memberikan kredit karena tidak adanya fresh money lagi yg bisa diputer, itu mungkin jd sedikit alesan knp kita sulit memperoleh kredit dan sekalinya dapet bunganya gak kira2...sebagai ilustrasi, bunga kredit perumahan subprime mortgage yg menyebabkan krisis global itu kisaran 4-8%, bandingkan dengan bunga KPR kita yg diatas 9%, artinya memungkinan kredit macet di indonesia tinggi... dengan dana yg terbatas trus kreditnya macet pula, gimana bisa muter uangnya...di tambah fakta jumlah modal/asset seluruh bank di indonesia tidak lebih dari 30%, artinya yg punya sekian banyak bank itu dia2 jg, dalam hal ini pemerintah...

ekspektasi kalo dana itu benar pulang bukan cuma dari berputar sektor riil, tp setidaknya dalam hal makro bisa bikin rupiah menguat dan BI gak perliu intervensi lagi dengan 'menghambur-hamburkan' cadangan devisa...

anehkan pemerintah kita, buat negaranya aja pake itungan2 potensial loss segala...dalam jangka pendek mungkin potesial loss yg lu bilang ada benernya man, tp buat berikut gimana? masa negara harus jualan asset lagi (misal: indosat, & mungkin Krakatau Steel dalam waktu dekat) buat pembangunan...

itu cuma perbedaan sudut pandang aja man, gw lebih liat tax amnesty lebih efektif untuk pembangunan masa depan bangsa, dibanding mikir kerugian saat ini...sedikit cerita dari temen gw yg kerja di SHELL, knp mereka ttp buka SPBU baru di indonesia walau kita liat aja sekarang berapa kendaraan sih yg mampir kesana, ternyata semata-mata kebiijakan strategis yg tujuannya jangka panjang, dimana pertamina gak mampu lagi melayani seluruh wilayah indonesia...sekarang apa mereka gak bisa dibiang rugi??? meraka mungkin rugi di indonesia saat ini, tp di negara lain??? gw rasa pemerintah jg harus berpikir dengan pola yg sama, secara legal di sektor pajak mungkin rugi, tp efek manfaat di sektor laen begitu 'menggiurkan'...

salam
49.257.846-3.432.000 (NPWP gw)